Akhir-akhir ini di Mesir, di Dunia kemahasiswaan pelajar Indonesia Mesir ada beberapa Mahasiswa yang duduk di Lembaga Tertinggi Kemahasiswaan yang merunyamkan dinamika berpikir MASISIR.
Simplenya, tuan tersebut tidak menginginkan organisasi berlabel partai versi tuan tersebut (PKS) bergerak bebas dalam dinamika Masisir. berikut beberapa statement tuan tersebut via acount FBnya :
- Sidang Paripurna Majlis Permusyawaratan Anggota PPMI, cukup menjadi catatan sejarah hidup. Sidang ini hanya menfokuskan pd evaluasi kinerja DPP Ppmi Mesir. Fraksi Qiyada memberikan masukan kepada DPP supaya tidak menampilkan iklam/pamlet dengan gander Partai Politik dalam media DPP apa pun. Berikutnya, kita cukup kecewa atas pembagian buletin Cahaya Keadilan dalam SALAM AKBAR. (140411, Wismanusantara).
- Pemuda Pembangun Bangsa: bukan mereka yang tertidur, bukan mereka yang terbius kepentingan, bukan mereka yang merusak sistem, bukan mereka yang ngawur, bukan mereka yang caper perhatian, bukan mereka yang menjual nama baik dengan partai politik, bukan mereka yang menggadaikan da'wah dan Islam, akan tetapi mereka yang sadar bangun, berlari dan inovatif. (Share Untuk Bangkit, 150411, Nasr City - Cairo).
- Kemudian tulisannya lewat lembaga kekeluargaan yang berjudul " Membedakan Terminologi & Bius Politisi ".
Ada beberapa ketimpangan berpikir yang saya simpulkan dari beberapa tulisan tuan tersebut.
1. Selalunya tuan menyebutkan dan menisbatkan " Moderat " secara tersirat atau pun tersurat. akan tetapi, selalunya juga konklusi akhir tuan tersebut dalam pemikiranya mendiskreditkan ideologi tertentu, PKS jika ingin disebutkan. Entah terminologi mana yang tuan tersebut pahami tentang makna moderat tersebut, simpulkan oleh anda sendiri.
seharusnya tuan tersebut bisa mengartikan kata moderat itu lebih bijak, sehingga tidak merunyamkan cara berpikir MASISIR.Dan Sebagai akademisi sejati seharusya kita terlebih dahulu memahami lebih dalam lagi arti dari kosakata-kosakata seperti Moderat, Politik, Merdeka,Demokrasi, Inovativ, dsb yg tuan tersebut bilang. sehingga tidak melenceng dari Rel yang seharusnya kita berjalan.
Jika kosakata-kosakata kehidupan telah dieja dengan benar, maka dalam tataran aplikatifnya akan anda dapati kesenjangan makna, dan itulah yang terjadi. Maka menilai dari hal yang terjadi atau yang anda lihat bukanlah Jaminan utama atau modal utama untuk menghakimi dan menilai seseorang. Karena sering kali orang mengaku dan mengatakan bahwa ia "benar", dan walaupun ia benar ternyata ia tidak tepat. dan tidak tepat adalah salah.
2. Fiqhul Waqi'. Sadar dan fahami dimana anda berada sekarang, dan dizaman apa anda bernafas. SGS yang dianut oleh PPMI Mesir menunjukan kita berada dalam hidup Demokrasi. Dan sepertinya tuan tersebut tidak memahami hal ini, atau pura-pura tidak memahami, wallahu 'alam.
coba tuan pahami ini :
" Demokrasi adalah pasar bebas politik. Semua ide dan gagasan ditawarkan di sini, dalam berbagai bentuknya. Pembelinya adalah rakyat. Rakyat yang akan menilai gagasan apa yang layak dibeli, dan gagasan mana yang sebaiknya dibuang. Maka tugas partai adalah mengemas gagasan itu dengan bentuk terbaik, sehingga tampak menarik untuk dijual dan ada kemungkinan untuk 'laku' di pasaran politik.
(ditulis oleh : Khairurrizqo adalah mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia dan peneliti budaya politik di Hikaam Institute Jakarta).
jika ingin baca lebih lanjut..
(http://us.detiknews.com/read/2011/04/15/145946/1618327/103/pks-dan-cobaan-demokrasi?nd991107103)
maka sebenarnya yang harus dipahami oleh khalayak pembaca adalah apakah yang diinginkan oleh tuan tersebut. Jika kita sudah mengetahui ada ketimpangan antara ucapan tulisan dan tujuan yang diusung, maka tak pelak lagi sebenarnya tuan tersebut sebenarnya telah berperan dalam politik, walaupun tidak praktis. karena sebenarnya merdeka, independen yang dimaksud tuan tersebut Ambigu. Otomatis ada kepentingan "moderat" disini. dan Moderat apa yang tuan tersebut usung ? itulah yang saya pertanyakan.
3. Tarohlah tuan tersebut memiliki wewenang mengatur dalam khalayak Masisir, dan kemudian melarang organisasi politik versi tuan tersebut (PKS) bergerak bebas, seperti dalam beberapa tulisanya diatas.
maka sebenarnya anda telah menguntungkan pihak lain dan menindas pihak lain, dan ini bukanlah kebijakan yang diinginkan. sehingga pada ujungnya gesekan-gesekan tidak sehat dalam dinamika Masisir susah ditanggulangi. ironis jika penindasan berpikir dan berekspresi muncul dari seorang mahasiswa yang mengusung "moderat".
4. Jika memang tuan tersebut beri'tikad untuk membersihkan PPMI dari unsur-unsur politik praktis, maka dengan hanya menodong aktivitas komunitas "akhi2" yang notabenenya adalah PKS adalah langkah yang salah.
Anda selalu mengaitkan apa yang dilakukan oleh "akhi2" adalah kegiatan politik praktis, hanya karena mereka memakai baju PKS. Padahal kegiatan-kegiatan tersebut 0 persen kaitanya dengan politik praktis, seperti bersih-bersih wisma, bagi-bagi muqorror, menyapa dengan baik, Liqo mingguan, dsb. yang perlu anda pahami dan perhatikan ulang, mereka hanya ingin membantu dan berekspresi sesuai dengan Ideolgi mereka, dan salahkah mereka berekspresi sesuai ideologinya? .
Jika kemudian ada beberapa orang yang tertarik dengan aktivitas mereka maka itu adalah hak pribadi yang tidak boleh dihalangi. dan jika mereka berpartisipasi dalam PPMI itu juga hak-hak mreka yang tidak boleh dihalangi. karena PPMI adalah Ruang Publik yang boleh semua elemen ikut serta didalamnya.
Jika anda mengaitkan lagi kegiatan-kegiatan mereka dengan kampanye, itu terserah anda.Kan tuan sudah bilang masing-masing punya Hak pilih. memilih atau tidak memilih PKS kan itu kembali kepada masing-masing.
Seharusnya i'tikad baik memperbaiki PPMI itu bukan dengan membersihkannya dari unsur-unsur politik, tapi dengan mensinergikan semangat perbaikan dari unsur-unsur berbeda itu. Sejatinya jika memang semua elemen ingin menggulirkan program-program perubahan untuk masisir akan terbentuk suatu kesepahaman yang bernama ''Kebaikan Universal" yang diamini oleh semua elemen. jika yang terus disoroti adalah perbedaan maka kita tidak akan mencapai suatu kebaikan yang diinginkan,
Saturday, June 18, 2011
Berpikir Sehat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment